Halaman

Minggu, 17 Februari 2013

Jenis-Jenis Tanah


1.Tanah Humus
   Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.Tanah humus sangat subur dan cocok untuk lahan pertanian.
Ciri-ciri:Berwarna kehitaman, subur mengandung bahan organik, dan mudah basah.
Lokasi:Sumatera, Jawa Barat, dan Irian Jaya.
Peranan:Pengikatan bahan kimia toksik dalam tanah dan air,dapat meningkatkan kapasitas kandungan air tanah,membantu dalam menahan pupuk anorganik larut-air,mencegah penggerusan tanah,menaikan aerasi tanah dan juga dapat menaikkan fotokimia dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa organik toksik.

2.Tanah Alluvial / Tanah Endapan
   Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian.Tanah aluvial sangat subur dan cocok untuk tanaman padi, palawija, tebu, tembakau, karet, kelapa, dan kopi.
Ciri-ciri:Warna kelabu dan sifatnya peka terhadap erosi,keadaan tanah yang selalu basah dan PH yang berubah-ubah.
Lokasi:Kerawang, Indramayu, Delta Brantas.
Peranan:Menghilangkan fosfor dan logam-logam berat pada penanganan limbah.

3.Tanah Podzolit
   Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin.
Ciri-ciri:Suhunya rendah dan warnanya pucat;Daya simpan air sangat rendah sehingga mudah mengalami kekeringan;Daya simpan unsur hara sangat rendah karena sifat lempungnya yang beraktivitas rendah;Memiliki kandungan unsur aluminium dan besi yang tinggi.
Lokasi:
Peranan:Sangat baik untuk sebagai lahan perladangan,kebun karet,teh dan kopi.
 
4.Tanah Vulkanik / Tanah Gunung Berapi
  
Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi.
Ciri-ciri:berwarna kelabu hingga kuning dan peka terhadap erosi.
Lokasi:Bagian utara Pulau Jawa, sumatera, Bali,Lombok, Halmahera, Sulawesi

5.Tanah Laterit
   Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi.Tanah laterit kurang subur, hanya tepat untuk tanaman palawija, hortikultura, dan karet.Tanah ini banyak mengandung zat besi dan aluminium.
Ciri-ciri:Daya serap mudah
Lokasi:Kalimantan Barat dan Lampung,Sulawesi  Tengah,Banten, Pacitan.


6.Tanah Mediteran / Tanah Kapur
   Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur.
Lokasi:Sumatera,Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

7.Tanah Gambut / Tanah Organosol
   Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok tanam yang merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa.
Ciri-ciri:Selalu digenangi air,memiliki beragam jenis pohon yang belum selesai melakukan proses dekomposisi,perakarannya khas,memiliki tingkat keasaman tinggi,tidak subur,tanpa pe- ngolahan khusus tidak baik untuk lahan pertanian.
Lokasi: rawa Kalimantan, Papua dan Sumatera.
Peranan dapat dimanfaatkan untuk persawahan;Secara modern,gambut dipanen dalam sekala industri dan dipakai untuk bahan bakar pembangkit listrik; Bila dikeringkan , gambut bisa digunakan sebagai bahan bakar sumber energi.

8. Grumusol/Margalit
    Terdiri dari beberapa macam; grumusol pada batu kapur, grumusol pada sedimen tuff, grumusol pada lembah-lembah kaki pegunungan, grumusol endapan aluvial. Kesuburan cukup. dimanfaatkan untuk pertanian padi, dan tebu.
Lokasi:Madura, Gunung Kidul, Jawa Timur dan Nusa Tenggara.

10. Tanah regosol
Tanah regosol adalah tanah berupa material- material kasar. Terbentuk dari pasir pantai atau material dari gunung api yang belum banyak mengalami pelapukan.
Ciri-ciri:berbutiran besar/kasar.

 11.Litosol
Tanah yang baru mengalami peapukan dan sama sekali belum mengalami perkembangan tanah. Berasal dari lbatuan-batuan konglomerat dan granit, kesuburannya cukup, dan cocok dimanfaatkan untuk jenis tanmana hutan.
Lokasi:Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Maluku Selatan dan Sumatera.
13. Latosol
Tanah yang telah mengalami pelapukan intensif, warna tanah tergantung susunan bahan induknya dan keadaan iklim. Latosol merah berasal dari vulkan intermedier, tanah ini subur, dan dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan
Lokasi:Nusa Tenggara dan Maluku Selatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar